feri corps™. Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Pandanganku mengenai agama

 
PANDANGANKU MENGENAI AGAMA

Agama telah menjadi bahasa yang sangat menarik dan selalu memiliki sudut padang yang baru bagi setiap orang yang bermaksud mendalaminnya. Pada akhirnya, dari sudut padang tertentu agama dapat disebut sebagai solusi tuntas untuk semua permasalahan sementara dari sudut padang lain justru agama merupakan sumber konflik sepanjang masa. Beberapa kepercayaan dapat digolongkan sebagai agama, sementara justru terdapat agama yang banyak dianut orang tidaklah dapat digolongankan sebagai agama berdasarkan definisi yang umum.
Agama adalah ajaran bermasyarakat yang berdasarkan falsafah, psikologi dan teknologi. Yesus Kristus adalah Tuhan dan Mesias, juru selamat bagi seluruh umat manusia, yang menebus manusia dari dosa. Gelar yang diberikan kepada yesus sebagai Mesias menyatakan bahwa yesus sebagai penggenapan dari harapan-harapan umah Allah yang pertama. Gelar ini juga dimengerti oleh komunitas Kristen dalam hal bahwa yesus Kristus tidak hanya penggenapan nubuatan atau pengharapan mesias tetapi didalam Yesus Kristus pengharapan ini tampak sejak awal pertama,oleh sebab itu Kristus tidak hanya disebut mesias tetapi juga Firman. Yesus Kristus adalah figur umum dan bukan individu terasing.Yesus Kristus adalah pusat dari persekutuan umat dan pusat dari humaitas baru.
Ada beberapa aspek fungsi agama yang harus diketahui yaitu:
1)      Aspek kebudayaan
2)      Aspek sosial
3)      Aspek kepribadian/individu

Yang dimaksud dari aspek kebudayaan,aspek sosial dan aspek kepribadian dalam Agama? Aspek kebuadayan adalah bahwa kebudayaan itu berwujud suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sistem sosial yang terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia-manusia yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan yang lain, setiap saat mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat tata kelakuan, bersifat kongkret terjadi di sekeliling.
Fungsi agama dalam pengukuhan nilai-nilai, bersumber pada kerangka acuan yang bersifat sakral, maka normanya pun dikukuhkan dengan sanksi-sanksi sakral. Dalam setiap masyarakat sanksi sakral mempunyai kekuatan memaksa istimewa, karena ganjaran dan hukumannya bersifat duniawi dan supramanusiawi dan ukhrowi. Aspek sosial adalah di mana agama menciptakan suatu ikatan bersama, baik di antara anggota-anggota beberapa mayarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan kita dan Aspek Kepribadian/individu adalah pada saat dia tumbuh menjadi dewasa, memerlukan suatu sistem nilai sebagai semacam tuntunan umum untuk (mengarahkan) aktivitasnya dalam masyarakat, dan berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan kepribadiannya. seperti pendidikan agama mengajarkan bahwa hidup adalah untuk memperoleh keselamatan sebagai tujuan utamanya.
Pada kenyataannya banyak sekali diantara kita entah dari pemeluk agama manapun itu yang menjalankan ritual keagamaan secara membabi buta, tanpa adanya pengetahuan apa lagi kesadaran. Kita bisa melihat perdebatan lintas agama dimana-dimana bahkan hal ini seolah-olah menjadi komoditi perdagangan yang sedang laris saat ini. Saya katakan demikian karena banyak diantara kita yang memanfaatkan momen tersebut sebagai ladang untuk mengeruk keuntungan pribadi, dengan dalih yang berbagai macam, kita tidak sadar bahwa hal tersebut dilarang oleh Allah, ingatkah kita akan larangan menjual atau mengambil keuntungan dari agama?. Tetapi apa yang terjadi sekarang, agama dijadikan sebuah kontes atau pertunjukan komersial ada yang mempunyai alasan demi kebenaran, ada yang beralasan demi pengetahuan dan yang lebih parah lagi (dan ini yang sering terjadi) untuk menunjukkan bahwa agama yang dianut orang lain itu salah dan tidak sesuai dengan tuntunan Tuhan,  tetapi ujung-ujungnya demi kepuasan pribadi atau kelompok. Apakah semua ini salah? Tentu tidak, tidak ada yang salah karena disini saya  tidak sedang membicarakan salah dan benar.
Saya yakin tidak ada satu agama-pun yang tidak mengajarkan kebaikan. Tidak ada satu agama-pun yang tidak menjamin keselamatan bagi pemeluknya, kenapa demikian pernahkan kita memikirkannya? Banyak diantara kita yang takut untuk memikirkan hal ini karena takut jika disebut kafir ataupun kufur atau ancaman apa lagi yang ujung-ujungnya ancaman ke neraka. Apakah ini juga salah? Tidak, seperti yang saya katakan di awal tidak ada yang salah. Semua agama menawarkan keselamatan dan kebahagiaan bagi para pemeluknya. Hal ini karena segala sesuatunya yang ada di semesta ini adalah milik-Nya, Dia menyediakan jalan bagi para hamba-Nya sesuai dengan selera, kemampuan berpikir dan kadar yang ada pada diri hamba tersebut, yang tentunya juga sudah dikehendaki Allah. Allah menciptakan manusia beserta akal pikirannya serta berbagai kemampuan yang dimiliki oleh manusia tersebut. Allah memberikan pilihan kepada manusia untuk berbuat segala sesuatu. Walaupun ada juga saat-saat tertentu kita tidak dapat menjatuhkan pilihan, tetapi pada akhirnya nanti kita tetap menjatuhkan pilihan juga.
Di atas saya sudah menjelaskan bahwa agama tidak lebih sekedar jalan. Yaitu yang akan menghantarkan para pemeluknya menuju Allah, yaitu Tuhan tempat kita akan kembali kelak. Setiap jalan mempunyai aturan dan atau cara main serta kaidahnya tersendiri. Yang namanya jalan tetaplah jalan dia tidak akan berarti sesuatu yang lain, dengan kata lain jalan itu tidak mungkin berarti tujuan. Masing-masing jalan entah apapun itu nama dan bentuknya bukanlah menjadi permasalahan, yang menjadi masalah adalah kita para pejalan atau yang akan menggunakan/yang akan melalui jalan tersebut. Sesempurna apapun suatu jalan jika dia tidak kita gunakan secara semestinya, tidak digunakan secara baik maka semuanya akan menjadi sia-sia.

0 komentar

Posting Komentar